Jarang saya menemukan artikel yang sreg di hati soal keuangan, dan kalaupun ada artikel yang kelihatannya oke, biasanya justru terlalu mendalam sampe saya yang awam ini ngga ngerti 😀 Saya rindu banget ada sebuah situs yang membahas soal reksadana dan teman-temannya itu dengan bahasa awam, (tapi juga jangan terlalu umum dong… kaya kalo nanem duit di saham untungnya bisa lebih gede – itu semua juga tau ^^) dan juga metafora yang mudah dipahami oleh orang seperti saya, yang ga punya background ekonomi sama sekali.
Kalo perlu, dijelasin bodo-bodoannya: kalo mau transfer duit, pertama kali harus dateng dulu ke bank, ngantri di teller, terus isi form dan kasi form beserta duitnya ke teller. Semacam itulah 😀
So, seneng banget pas hari ini saya browsing dan nemu artikel menarik: “Resiko Terbesar Investasi: Diri Kita Sendiri“. Yang saya bilang menarik tu penjelasan yang ini: “Sama-sama orang kota, ketika mereka dihadapi pada pilihan deposito dengan reksadana, misalnya. Secara umum dapat kita katakan bahwa reksadana akan memberikan pengembalian yang lebih besar daripada deposito. Tapi bagi orang yang tidak paham reksadana, bagaimana caranya merealisasikan keuntungan reksadana itu, maka dia sekedar memegang keuntungan dalam bentuk kertas saja.
Jadi tiap bulan dia dapat laporan, nilai aktiva bersihnya sudah naik-naik-naik. Tapi dia tidak tahu cara merealisasikan keuntungan reksadana tersebut. Dia harus jual. Ketika dia jual ketika nilai aktiva tinggi, maka dia mendapatkan gain. Ketika dapat gain, sebagian lagi dia belikan reksadana, dan begitu seterusnya. Jadi ada sesuatu yang sifatnya aktif, dalam diri orang yang berinvestasi di reksadana. Karena dia yang harus tentukan, sekarang saya mau redeem, saya mau dapatkan keuntungan saya sekarang. Sebagian diambil, sebagian lagi dia masukkan untuk reksadana berikutnya.
Lain halnya dengan deposito. Deposito dia cukup bersikap pasif saja. Maka setiap bulan dia akan mendapatkan transfer bunga atau bagi hasil dari bank. Tanpa dia harus secara aktif melakukan tindakan redeem, atau menguangkan atau merealisasikan keuntungan reksadananya. “
Ah…. penjelasan model begini yang saya cari dari jaman baheula. Kurang browsing kali ya, jadi baru nemu sekarang? Kalo ada yang tau URL-URL menarik soal reksadana dengan bahasa lugas kaya gini, mau dong diinfoin…
Monik,
ada situs yang kamu mau http://www.portalreksadana.com
coba dech mampir cukup aktif dengan member lumayan banyak pada hal belum lama lauching.