Kalau google “Drama Korea”, begitu banyak blog yang bakal muncul di listing, berisi review-review orang soal Drama Korea atau istilahnya “drakor”. Mulai dari yang jaman dulu happening “Descendants of The Sun” (yang sampe sekarang saya belum tertarik nonton, maklum rada alergi sama love story yang terlalu baper), sampe yang juga sempet heboh di kalangan parenting (sampe semua Instagram soal parenting ikut bahas) Hi, Bye Mama. (Kalo yang ini bagussssss, harus ngakuin deh saya)

Hi Bye Mama Korean Drama
Source: Cosmo.ph

Saya sendiri dasarnya pecinta dorama (Drama Jepang), dan kalau seumuran sama saya dan hardcore soal dorama mestinya lumayan tahu kalau fans dorama dan fans Drakor di jaman baheula itu mayan bersebrangan. Drama Jepang (dulu-dulu ya) identik dengan tayangan yang skenarionya lebih tertata, lebih ‘deep’, lebih penuh makna sementara Drama Korea lebih ke cerita-cerita ekstrim emosional bercucuran air mata. Dulu loh dulu. Pas jamannya Winter Sonata naik daun (yang sampe sekarang juga belum saya tonton)

Tapiiiii jujur aja saya sekarang merasa dorama udah ga sebagus dulu-dulu. Kalau yang dalem ceritanya cenderung dark, kalau yang ringan cenderung nyeleneh. Jepang kan memang into anime n stuff ya, jadi kadang ini juga terselip di karakter dan keseharian tokoh dan cerita. Cuma kadang karena over, jadi berasa weird aja buat kita orang Indonesia yang ga biasa.

Dulu ada Ichi Ritoru no Namida (One Litre of Tears – I know, the title is a bit dramatic), soal seorang gadis remaja 15 tahun yang diangkat dari kisah nyata Aya Kito penderita sakit Spinocerebellar ataxia yang akhirnya meninggal di usia 25 tahun. Biar dikata sedih dan judulnya bikin ilfil, tapi messagenya banyak dan dalem banget terutama untuk keluarga dan siblings. (Worth to watch. Highly recommended.)

Yang tahun 1994 masih SMA seperti saya pasti inget drama Jepang Ordinary People yang judul aslinya Asunaro Hakusho. Pemerannya Kakkei dan Narumi (kalau nama aktornya mungkin yang tahu ya cuma fans aja – Takuya Kimura, Ishida Hikari, Tsutsui Mitchitaka). Kalau ga inget ceritanya, coba denger video di bawah ini, mungkin familiar 😉

Asunaro Hakusho / Drama Jepang Ordinary People (True Love Fujii Fumiya)

Ada lagi Tokyo Love Story, dengan so sweet couple Kanchi dan Rika Akana yang happening banget tahun 1990an dulu. Maklum dulu ga ada Youtube, tontonan yang beda dari sinetron ya sebates drama kaya gini yang diputer di Indosiar. Inget banget jaman SMA dulu pas saya lagi field trip ke Yogya sekalipun, jam 6 sore semua anak bisa anteng depan TV untuk nonton ini beramai-ramai sebelom lanjut malemnya ke Malioboro LOL.

Kalau lupa yang mana yang saya maksud, siapa tau inget setelah denger klip di bawah ini 😀

Tokyo Love Story Soundtrack / Drama Jepang Tokyo Love Story

Lantas balik soal Indonesians yang very much into Korean Drama. Mungkin ya alesannya ga beda sama saya dulu ngefans dorama. Baca-baca sih karena it’s so close to our daily life (saya baru nonton dua drakor sih, jadi mungkin kurang kompeten untuk berpendapat), the issues are somewhat similar compared to stories based on Western culture. It’s addicted, karena plotnya ga bisa ketebak.

Ga sedikit yang jadi begadangan gara-gara maraton drakor ini 😀 Plus sejak pandemic, akhirnya stay at home ya berujung ke nonton Netflix dan kawan-kawannya. Ketemunya ya drakor lagi drakor lagi (termasuk saya yang akhirnya diracunin kanan-kiri, padahal sebelum Covid saya ga pernah tergoyahkan untuk ikut nonton haha)

How about you? Are you also into this Korean drama?

One thought on “Why Indonesians Are Into Korean Drama That Much

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Life Lessons Learned in My 40’s - I Wish Someone Told Me Earlier

Sat Oct 17 , 2020
Share on Facebook Tweet it Share on Google Pin it Share it Email Tarik napas panjaaaaaaang 🙂 Topik yang paling sering saya baca di Quora […]
Women at 40