Pertama kali menginjak airport Soekarno Hatta sejak akhir 2019. Bukan jalan-jalan, tapi mengantar adik saya berangkat studi ke luar negeri. Berasa aneh, karena airport Soetta yang tak pernah sepi, parkirannya kosong dan gelap. Sebagian area parkir ditutup. Hanya area tertentu yang diisi mobil. Dua tahun ga menginjak bandara, saya sempat nyasar meski mengandalkan Waze, karena ini baru kali kedua saya ke terminal 3, itupun pas terakhir karena naik taksi maka saya ga sepenuhnya memperhatikan jalan.
Kondisi airport relatif sepi, mengingat sejak Omicron sepertinya bepergian hanya dilakukan dengan alasan pekerjaan atau studi. Histeria travelling sudah berakhir Januari lalu, dengan puncaknya di bulan Desember 2021. Belum sempat merasakan bepergian, sudah harus stuck lagi karena angka covid yang kembali memuncak *sigh. Di bandara saya banyak melihat keluarga-keluarga yang mengantar putra-putrinya kisaran usia 20an. Sepertinya studi.
Adik saya sendiri akhirnya bisa berangkat setelah satu tahun tertahan di Indonesia, karena border negara yang ditujunya belum dibuka-buka. Kuliah dilakukan secara daring. Tentu pengalamannya beda, apalagi kuliah yang dilakukan menggunakan bahasa asing dan berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai negara.
Akhirnya ketika border dibuka, segera student-student ini berangkat. Negara tujuan adik saya, Australia, tidak menerapkan sistem karantina, jadi begitu sampai selama tes PCR menunjukkan angka negatif maka traveller bisa langsung menuju tempat akomodasinya. Seperti travelling biasa saja. Sebaliknya kalau positif, traveller harus karantina (dengan biaya sendiri tentunya) di hotel yang ditetapkan. Sampai kapan? Sampai negatif, which is ga tau berapa lama.
Mayan deg-degan, mengingat biaya karantina di hotel yang ditetapkan tentu saja ga murah, apalagi untuk kantong pelajar seperti adik saya.
Border Australia dibuka untuk pertama kalinya dalam dua tahun
Australia has announced the reopening of its borders to vaccinated tourists and other visa holders for the first time in almost two years. The country has had some of the world’s strictest border controls throughout the coronavirus pandemic after closing them in March 2020. The reopening, on 21 February, will be welcome news for many sectors including international education.
https://www.bbc.co.uk/news/world-australia-60284491?utm_campaign=later-linkinbio-bbcnews&utm_content=later-24395327&utm_medium=social&utm_source=linkin.bio
Per 21 Februari nanti border Australia untuk turis akhirnya kembali dibuka, setelah ditutup hampir 2 tahun sejak Maret 2020. Hanya saya baca-baca sih tetap ada batasan yang cukup ketat, apalagi untuk non-resident (pastinyaaaa). Bahkan di beberapa situs disebutkan lebih mudah bepergian dari Sydney ke Paris dibanding Sydney ke Perth lol. Belum lagi aturan-aturan yang njelimet, ga diikutin risikonya ya ga main-main. Paling ‘gampangnya’ ya denda. Yang lagi-lagi ga main-main jumlahnya.
Intinya ya semua harap bersabar sampai covid benar-benar terkendali. Untuk Indonesia, kapan? 🙂
