Satu hal positif yang saya angkat topi dari Jepang… ide dan kreativitasnya yang luar biasa. Kalau bukan karena hal yang satu ini, saya yakin anime, animasi Jepang yang sekarang ga asing di telinga kita, ga akan bisa terdengar suaranya, boro-boro bisa mensejajari animasi Walt Disney yang terlebih dulu merajai dunia.

Hal ini kembali saya sadari setelah nonton satu movie Jepang berjudul HENSHIN, dibintangi oleh Tamaki Hiroshi dan Aoi Yuu. Ceritanya soal transplantasi otak yang dilakukan sebuah tim kedokteran terhadap Naruse Junichi alias Jun, seorang pemuda yang sekarat karena peluru nyasar menembus kepalanya. Karena transplantasi itu, karakter sang pemuda yang tadinya lembut hati berangsur-angsur berubah menjadi beringas, kasar bahkan cenderung jahat. (Update 2020: BTW saya cari lagi di Youtube ketemunya malah Kamen Rider haha. Bukti kejadulan postingan yang ini)

Kecintaannya melukis memudar, ia bahkan mendapati dirinya mendadak suka kopi — padahal selama ini ia tak pernah bisa minum kopi. Hanya karena suara ribut di kamar sebelah apartemennya, ia hampir mengamuk dan tiba-tiba di tangannya sudah tergenggam sebilah pisau. Ia nyaris membakar hidup-hidup seorang asing yang diajaknya berkelahi di bar.

Kekasih sang pemuda, seorang gadis ceria bernama Megu, mulai menyadari perubahan ini. Bentakan demi bentakan ia terima, hal yang tak pernah ada dalam diri Jun yang dikenalnya. Diri Jun yang asli, perlahan tapi pasti mulai digerogoti sifat sang pendonor otak, sampai-sampai hampir membunuh Megu, yang tetap setia mendampinginya meski terus-menerus terluka oleh cinta Jun yang makin memudar. Otak siapakah yang ditanam ke otak Jun? Bisakah Jun kembali menjadi Jun yang lama?

Sebelum ini, ada satu movie lagi yang menurut saya ide ceritanya ga kalah unik — Be With You alias Ima Ai ni Yukimasu. Bercerita soal seorang ayah muda dengan anak laki-lakinya yang masih kecil. Mereka hidup berdua sejak meninggalnya sang ibu karena suatu penyakit. Pada suatu waktu, di hutan dekat tempat mereka tinggal, sosok sang ibu yang sudah meninggal itu tiba-tiba hadir kembali ke tengah-tengah mereka, namun tak ingat siapa diri dan keluarganya… 

Latar belakang semua kejadian yang dibeberkan di awal cerita (meskipun to be honest, emang ga make sense) bener-bener ga terduga… bahkan sampai ending pun saya masih dibuat merinding. Kok ya bisa-bisanya punya ide bikin cerita kaya gini. (Update 2020: udah dibuat versi Koreanya juga, cuma saya belum / ga tertarik nonton kalau adaptasi-adaptasi gitu, biasanya jadi banding-bandingin ke yang originalnya)

Just give it a try 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Hukum "meneruskan kebaikan yang kita terima pada orang lain"

Thu Nov 22 , 2007
Share on Facebook Tweet it Share on Google Pin it Share it Email Hukum “meneruskan kebaikan yang kita terima pada orang lain” kayanya memang seharusnya […]