Kayanya ini topik yang bikin pusing banyak orangtua seumuran saya, yang anaknya udah masuk masa remaja. Saya inget pas anak saya yang gede masih umur 8 tahunan gitu, Tante saya ada yang nanya “Do you enjoy raising your kids?” Positively I answered, “Yes!” Then she smiled and responded, “Wait until they’re teenagers,”

Well, well.

Pusing? Iya. Karena pas jaman remaja dulu, kita hidup di jaman yang totally berbeda. Jadi kalau dibilang handle berdasar pengalaman, duh, pengalaman yang mana? Jaman kita remaja dulu mana ada yang namanya handphone, ada TV yang nayangin tontonan dengan iklan aja udah luar biasa. Ga ada yang namanya kecanduan Youtube, adanya cuma TVRI mentok RCTI bok (ketauan banget ga sih umur gue)

Handle Anak Remaja
Membesarkan anak remaja

Kalau ortu murka, kita dikunciin di kamar ga boleh pergi-pergi aja udah sengsara banget. Telepon rumah dicabut. Atau dikunciin pake akrilik yang ada gemboknya LOL. Anak jaman sekarang dikunciin di rumah ya tinggal buka socmed di HP atau laptop, in the name of kerjain tugas (apalagi jaman home learning kaya sekarang). They got distracted, beberapa jam kemudian udah lupa dimarahin gara-gara apa.

Kalau dibilang pusing ya pusing, karena ga punya how-to-nya. Pusing lainnya adalah karena kita ga semuanya lucky enough punya komunitas sesama orangtua yang ga gengsi untuk saling berbagi. Ga jaim bongkar kondisi bahwa anak remaja kita ga lagi dalam peak-performance, mungkin lagi masa-masanya tergila-gila sosmed, gadget dan lagi males banget disuru belajar. We all have the instinct to be better than others, and how this affects the way we interact with our kids.

Jangan tanya saya how-to nya gimana. Bukan ahli parenting. Plus kayanya ga berlaku nih “harusnya gini” atau “harusnya gitu” kalau di dunia parenting anak remaja. We just try to understand them more, dan SABAAAAAAAAR. Sabar yang ga pasrah ya. Soal ini kapan-kapan nulis lagi deh, secara sabar doang saya rasa sami mawon ga efek. Berdasar pengalaman pribadi *sigh*. Orangtua yang terlalu sabar juga akhirnya ga menjadikan anak pribadi yang lebih baik. Malah mereka jadi terbiasa dimengerti dan dipahami sekeliling, akibatnya menuntut untuk selalu dipahami dan bukan berusaha memahami.

Welcome to dunia pusing bareng saya. It takes a village to raise a kid, yes so true.

One thought on “How to Handle Teens, Gimana Cara Handle Anak Remaja

  1. Telpon yang dikasih akrilik itu sebener nya masih bisa diakalin, karena itu kan mode nya tone, dibuat jadi mode pulse lalu di cetek2 aja itu, apa namanya, yang buat mutus sambungan telepon.. kalo mau mencet angka 3 misalnya, tinggal di cetek 3 kali, dst..

    eh, poin nya bukan ini ya, hahaha..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Why Indonesians Are Into Korean Drama That Much

Fri Oct 16 , 2020
Share on Facebook Tweet it Share on Google Pin it Share it Email Kalau google “Drama Korea”, begitu banyak blog yang bakal muncul di listing, […]
Hi Bye Mama Korean Drama